Masa kampanye calon kepala daerah (Cakada) dalam pemilu kepala daerah (pilkada) serentak akan segera berakhir. Daerah-daerah yang akan menggelar pilkada akan memasuki masa tenang selama tiga hari sebelum hari pemilihan (15/2). Di mana pada masa itu, setiap calon tidak diperkenankan lagi untuk menggelar kegiatan yang bersifat kampanye.
Seluruh alat peraga kampanye harus diturunkan. Poster, leaflet dan atribut pasangan calon (paslon) cakada tidak boleh dibagikan kepada warga masyarakat lagi. Tayangan kampanye lewat media elektronik seperti radio dan televisi tidak boleh diputar lagi.
Di masa tenang itu, masyarakat mendapat kesempatan untuk mengendapkan semua informasi tentang paslon cakada dan janji-janjinya yang sudah didengar dan dilihat selama masa kampanye. Selanjutnya, masyarakat dapat menimbang dengan seksama masing-masing paslon cakada yang ikut berkompetisi, hingga akhirnya diperoleh kemantapan hati untuk memilih salah satu calon yang dinilai paling dapat dihandalkan untuk mewujudkan harapannya.
Namun, tiga hari masa tenang itu, merupakan waktu yang cukup panjang. Kemungkinan, masyarakat lupa tentang visi, misi dan program-program kerja masing-masing paslon cakada. Selain itu, para pemilih yang belum menentukan pilihan sama sekali masih sangat membutuhkan informasi dan berita sebagai bahan pertimbangan akhir. Dalam kondisi seperti itu, masyarakat tentu membutuhkan alat peraga atau sarana untuk dapat melihat kembali materi-materi kampanye sebagai dasar untuk membuat pilihan.
Gudang informasi
Internet merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk kembali membuka materi-materi, informasi dan berita tentang paslon cakada. Internet bagaikan gudang informasi yang merekam dan menyimpan semua berita dan peristiwa selama masa kampanye. Bahkan, tidak menutup kemungkinan semua kiprah tentang paslon baik secara pribadi maupun kelembagaan, serta karya-karyanya.
Umumnya, informasi-informasi yang pernah diunggah di internet itu jarang dihapus, sehingga informasi-informasi itu dapat ditemukan kembali. Dengan demikian, masyarakat yang akan memilih dapat melihat kembali rekam jejak paslon cakada di masa tenang.
Untuk mendapatkan informasi-informasi paslon cakada itu, maka masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi mesin pencari (search engine) Google.com, atau fasilitas mesin pencari yang terdapat pada portal-portal, seperti Yahoo.com. Mesin pencari itu dapat menelusuri informasi-informasi sesuai dengan kata kunci yang diberikan oleh pengguna internet.
Taktik Cakada
Oleh karena itu, para paslon cakada harus memiliki taktik dalam memanfaatkan internet. Dengan demikian, di masa tenang nanti, masyarakat masih dapat diyakinkan dengan informasi-informasi yang tersimpan di lingkungan internet.
Para paslon cakada dapat mengunggah sebanyak mungkin informasi tentang visi, misi, pandangan, harapan, perjalanan dan pengalaman hidup, atau berita-berita tentang kegiatan dan peristiwa-peristiwa penting lainnya. Lewat informasi dan berita itu, masyarakat dapat mengenal lebih dalam tentang karakter, kepribadian, pikiran dan harapan paslon. Semakin mengenal paslon, maka masyarakat akan semakin mantap untuk menjatuhkan pilihan kepadanya.
Namun, informasi dan berita yang diunggah harus benar, bersifat humanis, proporsional dan tidak berlebihan. Jika perlu tunjukkanlah kekurangannya serta niat untuk terus memperbaikinya. Dengan demikian, masyarakat akan menilai paslon tersebut jujur, karena orang yang berani mengakui kekurangannya, berarti ia benar-benar mau membuka diri bagi orang lain. Sedangkan orang yang ingin dipandang berhasil secara sempurna, justru akan membangkitkan rasa curiga dan prasangka buruk masyarakat kepadanya.
Informasi dan berita dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Informasi dan berita yang terkait langsung dengan visi, misi dan program yang ditawarkan dapat diunggah di situs web resmi yang didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sedangkan informasi lain yang lebih bersifat pribadi dan tidak terkait dengan pilkada dapat diunggah di situs web atau blog pribadi atau para sahabat.
Tentu saja paslon tidak memiliki cukup waktu untuk mengunggah informasi dan berita sebanyak mungkin dalam hari-hari terakhir kampanye ini. Oleh karena itu, paslon dapat segera menugaskan tim pemenangannya untuk menyiapkan dan mengunggah informasi dan berita tersebut sebanyak mungkin.
Namun, sebelum diunggah, informasi atau berita perlu dipertimbangkan dengan seksama. Sejauhmana informasi atau berita itu benar-benar dapat membangkitkan simpati dan rasa percaya masyarakat kepadanya. Jangan sampai yang terjadi sebaliknya, dimana informasi dan berita itu justru menjadi bumerang bagi paslon yang bersangkutan. Apalagi, bila informasi dan berita itu terlanjur dibaca masyarakat dan menjadi viral yang menyebar secara luas. Hal itu akan merugikan paslon cakada tersebut.
Penutup
Taktik paslon cakada untuk mengunggah informasi dan berita tentang diri dan kiprahnya di Internet sebanyak mungkin akan menguntungkan paslon. Apalagi, ketika tahapan pilkada memasuki masa tenang. Oleh karena itu, hendaknya beberapa hari yang masih tersisa ini, paslon cakada perlu segera mengunggah informasi dan berita, baik yang terkait langsung dengan pilkada maupun yang sifatnya pribadi.
Penulis:
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom., MM
(dimuat Harian Bernas, Rabu, 8 Februari 2017)