Globalisasi ekonomi telah dicanangkan negara-negara Asia Tenggara. Pencanangan itu mengandung konsekuensi, setiap negara anggota harus siap bersaing termasuk diantaranya Indonesia.

Untuk menghadapi persaingan yang ketat antar negara di kawasan Asia Tenggara ini, maka masyarakat Indonesia harus segera bersiap. Persiapan yang harus dilakukan masyarakat meliputi keterampilan maupun wawasan.

Tentu saja, masyarakat membutuhkan bahan-bahan pembelajaran baik dari segi teori dan konsep dari para akademisi, maupun pengalaman-pengalaman nyata dari para praktisi dan pemerhati dalam segala bidang. Oleh karena itu, para pendidik, ahli dan pakar, serta para praktisi diharapkan mau mengambil peran menjadi guru bangsa yang mencerdaskan masyarakat.

Untuk menjalankan peran sebagai guru bangsa, para pendidik, ahli dan pakar, serta para praktisi tentu membutuhkan sarana yang dapat menjangkau masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara ini. Salah satu sarana yang efektif adalah tulisan yang dituangkan dalam surat kabar, tabloid, majalah, buku, serta internet.

Pembekalan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, para pendidik, ahli dan pakar, serta para praktisi diharapkan dapat menuangkan semua gagasan, ilmu dan pengalamannya dalam bentuk tulisan.

Perasaan tidak berbakat untuk menulis yang dialami para pendidik, ahli, pakar dan praktisi hendaknya dihapus dengan mengikuti pelatihan-pelatihan menulis. Jangan sebaliknya, perasaan itu dibiarkan menjadi dominan, sehingga tidak terlahir lagi penulis-penulis baru yang notabene dapat berperan sebagai guru bangsa.